Latest Entries »

kaamuuuuuu………….

Wah….

ini baru lagu sangaaaar!!!!

By : Kotak

Intro : A E F#m 2x
E C#m
Tik,.,tik,.,.tik
F#m B
Waktu berdetik
G#m C#m A B
Tak mungkin bisa ku hentikan
E C#m F#m B
Maumu jadi mauku
G#m C#m A B
Pahitpun itu ku tersenyum

A B G#m C#
Kamu tak tahu rasanya hatiku
F#m B E
Saat berhadapan kamu

E C#m
Tik,.,tik,.,.tik,.,.
F#m B
Air mataku
G#m C#m A B
Biar terjatuh dalam hati
E C#m F#m B
Mau ku tak penting lagi
G#m C#m A B
Biar ku buat bahagiamu

A B G#m C#
Kamu tak tahu rasanya hatiku
F#m B E
Saat berhadapan kamu
A B G#m C#
Kamu tak bisa bayangkan rasanya
F#m Am B A
Jadi diriku, yang masih cinta

interlute : A G#m F#m 2x B

A B G#m C#
Kamu tak tahu hancurnya hatiku
F#m B E
Saat berhadapan kamu
A B G#m C#
Kamu tak bisa bayangkan rasanya
F#m Am B E
Jadi diriku, yang masih cinta

Code : F#m A D

Download Kotak – Masih Cinta mp3 disini

Download Kotak – Masih Cinta mp4 disini

Grip-nya dapet dari

http://www.kapanlagi.com/lirik/artis/kotak/masih_cinta

SISTEM INFORMASI………dan jurusan “komputer” lainnya

SISTEM INFORMASI………dan jurusan “komputer” lainnya

Jurusan di Perguruan Tinggi yang nge-Tren emang kayaknya cuman dari Fakultas Teknik Informatika…

Bukannya menyombongkan Jurusan saya sendiri nih ya… tapi emang kenyataannya githu loh… (hueekk…..rasanya pengen muntah kalo ndengerin kata ginian…)

Ah, back to topic….. kalaupun ada yang mampu menyaingi TI (Teknik Informatika) mungkin adalah Fakultas Kedokteran….

Tapi berhubung dokter sudah banyak, dan programmer juga sudah banyak, maka sekarang saya jelaskan sedikit tentang ragam jurusan Komputer yang ada di Perguruan Tinggi, utamanya di Indonesia….

(errhhhh….. trus hubungannya ama dokter & programernya apaan ya?? Ah, gak nyambung…)

Ehhhmmm………..

Jurusan-jurusan komputer pun, meskipun mata kuliahnya hampir sama, tapi memiliki fokus yang berbeda. Sebelum membahas lebih jauh, ada baiknya kita mengenal terlebih dulu jurusan-jurusan apa saja yang termasuk jurusan bidang komputer.

—————————————————————————————

Ada yang namanya si “sesepuh” yang paling terkenal diantara yang terkenal….. yaitu Teknik Informatika….

Teknik Informatika (atau dikenal dengan jurusan Ilmu Komputer di beberapa PTN) lebih catchy kalau dipanggil dengan sebutan CS(Computer Science) ….

Mereka menekankan pada penguasaan teori/konsep dan pengembangan software.

—————————————————————————————

WHAT NEXT???

Ada yang kurang terkenal dan emang kayaknya gak ada di Indo…. yaitu Computer Engineering (CE) a.k.a. Teknik Komputer/Sistem Komputer

Menekankan pada desain dan pengimplementasian sistem kepada software maupun hardware. Mempelajari arsitektur dan hardware komputer, infrastruktur sistem, teknologi dan metode software, serta teknologi aplikasi.

—————————————————————————————

Dan inilah “adik seperguruan” Teknik Informatika, PLEASE WELCOME!!!!!!


SISTEM INFORMASI a.k.a. INFORMATION SYSTEM

Yang satu ini, lebih menekankan pada analisa kebutuhan dan proses bisnis, dan juga sebagai desainer dari sebuah sistem sesuai dengan tujuan suatu perusahaan/organisasi. Dengan kata lain mencari tahu bagaimana membangun dan mengaplikasikan solusi teknologi informasi dengan proses

bisnis yg ada sehingga dapat mencapai tujuannya dengan efektif dan efisien.

Nah, apa bedanya Sistem Informasi dengan “cecunguk” lainnya??

……………………………………………..

Well, , , Who KNOWS????

Hahahahaha…..

Banyak yang bilang kalo IS menghasilkan Analis, CS menghasilkan Programer…

Gak bener juga gak salah sih, secara Lulusan Teknik Informatika juga bisa jadi Analis……….

Bisa juga di-analogikan, Informatika bagaikan Fakultas Kedokteran dimana lulusannya jadi Dokter, dan Information System bagaikan Fakultas Kesehatan Masyarakat, yang lulusannya rata-rata jadi Kepala Rumah Sakit…. tapi bukannya beberapa Kepala RS juga ada yang Lulusan Kedokteran??

Terus gimana dunk??

……………………………………………………

Pertanyaan diatas tak simpen dulu, karena emang gak paham juga sih aQ………..

..:::Little Story::..

Ehm…..mungkinkah sistem kebut semalam ini berhasil menyelesaikan Tugas Akhir Semester saya???

Tunggu Postingan selanjutnya….

Sek ah, numpang nampang foto dikit….hu

Open Source (TERJEMAHAN BEBAS : SUMBER TERBUKA)

Walau pun Perangkat Lunak (selanjutnya disebut PL) memegang peranan yang penting, pengertian publik terhadap Hak atas Kekayaan Intelektual Perangkat Lunak (HaKI PL) masih relatif minim. Kebinggungan ini bertambah dengan peningkatan pemanfaatan dari Perangkat Lunak Bebas (PLB) – Free Software – dan Perangkat Lunak Sumber Terbuka (PLST) – Open Source Software (OSS). PLB ini sering disalahkaprahkan sebagai PLST, walau pun sebetulnya terdapat beberapa berbedaan yang mendasar diantara kedua pendekatan tersebut. Pada dasarnya, PLB lebih mengutamakan hal fundamental kebebasan, sedangkan PLST lebih mengutamakan kepraktisan pemanfaatan PL itu sendiri.

Konsep Perangkat Lunak Kode Terbuka (Open Source Software) pada intinya adalah membuka kode sumber (source code) dari sebuah perangkat lunak. Konsep ini terasa aneh pada awalnya dikarenakan kode sumber merupakan kunci dari sebuah perangkat lunak. Dengan diketahui logika yang ada di kode sumber, maka orang lain semestinya dapat membuat perangkat lunak yang sama fungsinya. Open source hanya sebatas itu. Artinya, tidak harus gratis. Kita bisa saja membuat perangkat lunak yang kita buka kode-sumber-nya, mempatenkan algoritmanya, medaftarkan hak cipta, dan tetap menjual perangkat lunak tersebut secara komersial (alias tidak gratis). definisi open source yangasli seperti tertuang dalam OSD (Open Source Definition) yaitu:

  • Free Redistribution

  • Source Code

  • Derived Works

  • Integrity of the Authors Source Code

  • No Discrimination Against Persons or Groups

  • No Discrimination Against Fields of Endeavor

  • Distribution of License

  • License Must Not Be Specific to a Product

  • License Must Not Contaminate Other Software

Beberapa bentuk model bisnis yang dapat dilakukan dengan Open Source:

  • Support/seller, pendapatan diperoleh dari penjualan media distribusi, branding, pelatihan, jasa konsultasi, pengembangan custom, dan dukungan setelah penjualan.

  • Loss leader, suatu produk Open Source gratis digunakan untuk menggantikan perangkat lunak komersial.

  • Widget Frosting, perusahaan pada dasarnya menjual perangkat keras yang menggunakan program open source untuk menjalankan perangkat keras seperti sebagai driver atau lainnya.

  • Accecorizing, perusahaan mendistribusikan buku, perangkat keras, atau barang fisik lainnya yang berkaitan dengan produk Open Source, misal penerbitan buku O Reilly.

  • Service Enabler, perangkat lunak Open Source dibuat dan didistribusikan untuk mendukung ke arah penjualan service lainnya yang menghasilkan uang.

  • Brand Licensing, Suatu perusahaan mendapatkan penghasilan dengan penggunaan nama dagangnya.

  • Sell it, Free it, suatu perusahaan memulai siklus produksinya sebagai suatu produk komersial dan lalu mengubahnya menjadi produk open Source.

  • Software Franchising, ini merupakan model kombinasi antara brand licensing dan support/seller.

OpenDocument Format : Bareng2 pake format dokumen masa depan

OpenDocumentFormat adalah format dokumen dari OpenOffice (www.openoffice.org). Suatu suite apikasi perkantoran buatan komunitas open source. Anda akan menemukan Open Office di hampir setiap distro/varian linux. Format ini dibangun oleh konsorsium yang bernama OASIS. ODF adalah format file berbasis XML yang independen sehingga dapat digunakan aplikasi apa saja tanpa tergantung aplikasi yang membuatnya. Ekstensi format file ini seperti .odt pada wordprocessor, .odp pada presentation, .ods pada spreadsheet, .odg pada grafik, dan odf untuk formula matematis(equation). Sengaja penulis cari2 informasi tentang penggunaan, tentang siapa dan apapun yang menurut penulis berkaitan. Setelah googling bentar penulis membaca :

  • Artikel di kompas “IBM terapkan format OpenDocument pada Lotus Notes”. IBM telah menggunakan ODF pada software Workplace buatannya sejak awal. Bersama para pengembang software lainnya, IBM mendukung format yang dapat mengintegrasikan semua sistem sehingga setiap orang tidak perlu tergantung pada format dokumen Microsoft Office.

  • Pada awal Mei, International Organization for Standardization (ISO) dan International Electrotechnical Commission (IEC) telah mengesahkan format ODF sebagai standar dokumen digital. Kesuksesan beberapa pengembang software meloloskan format ODF sebagai standar akan membentuk peta persaingan baru industri software perkantoran. IBM sendiri mengkalim bahwa Lotus Notes telah digunakan lebih dari 125 juta orang. File-file ODF dapat diekspor dan diimpor dari satu aplikasi ke aplikasi lain yang mendukung. Dengan demikian, file tersebut dapat diedit dan dibaca dari berbagai jenis aplikasi.

  • Artikel/berita di detikinet(detikinet.com). Pemerintahan daerah Massachusets, Amerika Serikat, mengumumkan keinginan mereka untuk beralih ke sistem dokumen yang terbuka. Hal itu kemudian berarti ditinggalkannya Microsoft Office sebagai aplikasi kerja utama pemerintahan di wilayah tersebut. Saat itu yang disebut-sebut sebagai calon pengganti adalah OpenOffice dari OpenOffice.org atau Star Office dari Sun Microsystem. Rencana migrasi itu akan dikembangkan agen peemrintahan secara bertahap, maksimal akan diimplemetasikan sebelum 1 Januari 2007.
    Proyek untuk menerjemahkan, menerbitkan, mendokumentasikan openoffice berbahasa indonesia. lihat di id.openoffice.org

  • Infolinux 06/200. Open Document Format (ODF) telah disetujui sebagai sebuah standar internasional oleh International Standard Organization. ODF mendukung pengambilan informasi dan pertukaran dokumen tanpa berhubungan dengan aplikasi atau platform yang digunakan ketika membuat dokumen tersebut. Format ini didukung oleh Corel, IBM, Novell, Opera Software, Oracle, Red Hat, dan Sun Microsystems. Salah satu aplikasi yang sudah memanfaatkan ODF adalah OpenOffice.org yang merupakan alternatif gratis dari Microsoft Office. Microsoft sendiri mendesak format dokumen OpenXML miliknya sebagai alternatif dari ODF, dan juga berencana mendapatkan ijin ISO untuk OpenXML.

Dari artikel/berita yang penulis dapat. Penulis sangat optimis bahwa format OpenDocument akan banyak dipakai dan tidak mustahil untuk menjadi format dokumen masa depan.

Workshop Jaringan Pendayagunaan Open Source Sofware

Pada tanggal 1-2 November 2007, sekretariat POSS Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) menyelenggarakan Workshop Jaringan Pendayagunaan Open Source Software (POSS-Network Workshop). Acara ini bertempat di Ruang Serba Guna, Kampus UAI.

Workshop ini mengangkat tema “Intensifikasi Program Pendayagunaan OSS dan Peningkatan Kapasitas OSS”. Di antara pembicara workshop yang berlangsung selama dua hari ini adalah Prof. Dr. Engkos Koswara, M.Sc. dan Kemal Prihatman dari Kementrian Ristek, Kazuhiro Ooki dan CCIC Japan, Dr. Kambey dari CCIC Indonesian Alumni, Rusmanto dari komunitas Linux, Kenichi Hiro (OSS NEC) dan OSS HP. Workshop ini dimoderatori oleh Dr. Benhard Sitohang (POSS ITB) dan Dr. Ade Jamal (POSS UAI).

Workshop dihadiri oleh 11 dari 13 anggota POSS Network yaitu IPB, ITB, ITS, Polman Astra, Polman Del, Poltek Batam, UAI, UGM, Unair, dan Univ Syiah Kuala. Adapun peserta undangan hadir dari Undip, Universitas Tarumanegara, Universitas Gunadarma, Universitas Mulawarman, dan Unhas.

Workshop ini menghasilkan beberapa poin penting di antaranya adalah koordinasi serta peningkatan POSS-Network di Indonesia, menambah jumlah anggota POSS-Network untuk meningkatkan penetrasi OSS di Indonesia, kesepakatan untuk pengadaan workshop setidaknya satu kali dalam setahun. Workshop berikutnya akan diadakan di Batam, dengan Poltek Batam sebagai tuan rumah.

Kembangkan Kurikulum Open Source, ITS Jalin Aliansi dengan Sun Microsystems

Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya mengumumkan kemitraan dengan Sun Microsystems Indonesia (SMI) dalam upaya pengembangan generasi muda Indonesia serta peningkatan kualitas belajar mengajar di ITS agar memiliki nilai tambah yang kompetitif yang sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan industri teknologi informasi. Kerja sama ini diwujudkan dalam kurikulum yang dirancang khusus untuk memperkaya program pendidikan di ITS.

P.S : DARI BERBAGAI SUMBER…. UNTUK BERBAGAI SUMBER……

Teknologi Web

 Wah, baru tau aQ kalo Web itu ada 3 macem….. yaituuuh Web 1.0 ; 2.0 ; dan 3.0 😛

Web itu sendiri “suatu ruang informasi dimana sumber-sumber daya yang berguna diidentifikasi oleh pengenal global yang disebut Uniform Resource Identifier (bahasa kerennya : URL)”…

Apa itu Web 1.0???

Well, kalo secara gamblangnya, Web 1.0 ini sifatnya Read (Baca). Web1.0 dikembangkan hanya untuk pengaksesan informasi dan Less-interactive (sedikit interaktif).

Istilahnya pengakses Web 1.0 hanya bisa liat doang informasi yang “dipampang” di sana.

Lalu Web 2.0??

Web 2.0 muncul dengan men ggunakan Internet sebagai media platform, dapat dibilang juga sebagai revolusi bisnis di Industri Komputer.

Mengapa disebut demikian??

Karena Era Web 2.0 ini tidak membutuhkan orang jenius yang punya sifat-sifat individualis seperti hanya mendekam di laboratorium hanya untuk membuat teknologi baru yang dapat membuat dirinya terkenal.

Era Web 2.0 lebih membutuhkan orang yang saling berbagi ilmu, pengalaman, cerita atau lainnya sehingga dapat terbentuk komunitas OnLine besar. Dari sini komunitas tersebut dapat berkembang menjadi besar, atau lebih besar lagi sehingga pada akhirnya komunitas ini dapat terkenal, dan dapat menghapuskan sifat-sifat individualis.

Perbedaan dengan Web 1.0 yang paling mendasar adalah sifatnya yang Read-Write. Disini pengakses Web 2.0 selain dapat mengakses informasi dalam konten Web juga dapat melakukan aktifitas drag and drop, auto complete, chat, voice layaknya aplikasi desktop.

So….. Web 2.0 ini More-interactive dibandingkan Web 1.0.

Lalu apa lagi Web 3.0 ituuuh????

Web yang satu ini dapat diandaikan sebagai sebuah Aplikasi berbasis Artificial Intelegence (kecerdasan buatan—-kayak nama film aja….)

Teknologi ini secara Visual berbasis 3D. Dan sangaaaat erat dengan dunia Telekomunikasi. Seiring dengan perkembangan jaman, Dunia IT dan Dunia Telekomunikasi harus ikut berkembang seiring kebutuhan manusia jaman sekarang yang rasanya serba-Mobile.

Liat saja sekarang, kita sudah bisa nonton Televisi di ponsel atau komputer, bisa Internet-an di Ponsel, bisa melakukan SMS dan Telpon di Komputer. Lama-Lama, perbedaan antara dunia IT dan Telcom akan kasat-mata.

The Last, dapat dibilang Sifat Web 3.0 ini yang Most-Interactive (Paling Interaktif)

 

THE AFTERTHOUGH…..

Well, kini beberapa perusahaan di dunia mulai mengembangkan Web 3.0, diantaranya yang paling terkenal adalah SecondLife yang memiliki komunitas berbasis Web 3.0 terbesar di Dunia.

Bagaimana di Indonesia?? Jangan salah, Indonesia juga gak mau ketinggalan, sekarang sudah ada yang mulai mengembangkannya, yaitu komunitas LiLO…. (Li’L Online)

Tetapi, sebagai platform untuk teknologi masa depan, Web 3.0 juga tersandung beberapa masalah untuk perkembangannya….APALAGI DI INDONESIA!!!

Seperti dibilang tadi, Secara Visual, Teknologi ini berbasis 3D…. tentu saja spesifikasi komputer yang diperlukan tidaklah enteng……

Kemudian Web 3.0 juga membutuhkan kecepatan akses Internet yang memadai. Tapi kalo dilihat di Indonesia, Meskipun bisa dibilang tidak cepat, biaya akses internet juga masih mahal….

Kalo begini, bagaimana Masyarakat Indonesia mau mencicipi kecanggihan Web 3.0 in??

Tapi, mengingat jaman yang semakin maju, dan Web 3.0 ini sendiri masih dalam tahap pengembangan, sebagai SALAH SATU WARGA NEGARA INDONESIA saya juga berharap nantinya koneksi Internet di Indonesia dengan kecepatan tinggi akan semakin murah nantinya. Sehingga dapat dijangkau masyarakat luas…..

1_383204454l

HWAQHAQHAQHAQ…… AMPUN DAAAAH!!!! HELP ME…….